Itu adalah nama sebuah gunung berketinggian 2.100 m dpl di Provinsi
Lampung, tepatnya di Kabupaten Tanggamus. Nama kabupaten pemekaran dari
Kabupaten Lampung Selatan itu diambil dari nama gunung tersebut.
Gunung Tanggamus memiliki pemandangan yang menawan. Dari salah satu sisi
punggungnya kita dapat menikmati keindahan Teluk Semangka, teluk terbesar dan
terdalam di Lampung. Kita dapat melihat kapal-kapal nelayan yang tengah melaut
atau kapal super tanker (tanker raksasa) pengangkut minyak sedang lego jangkar.
http://abdulmadjid.multiply.com/photos/album/18/Gunung_Tanggamus
Setiap Sabtu dan Minggu banyak pendaki menaiki punggung Tanggamus untuk
bermalam dan menikmati kesejukannya. Mereka terdiri dari para pelajar dan
club-club pencinta alam Lampung. Club-club pencint alam biasanya
menjadikan Gunung Tanggamus sebagai tempat pelantikan anggota baru. Mereka
menggelar perkemahan dan mengadakan acara khas club masing-masing.
Ada satu tempat di Gunung Tanggamus yang menjadi favorit para pendaki.
Tempat itu dinamai basecamp sonokeling. Basacamp ini berada pada ketinggian 700
meter di atas permukaan laut. Basecamp ini berada di kawasan hutan sonokeling,
pepohonan yang ditanam Dinas Kehutanan Provinsi Lampung 45 tahun lalu. Di sini
para pendaki biasa menggelar perkemahan. Tempat ini berada kurang lebih 2 jam
perjalanan mendaki. Pas betul sebagai tempat beristirahat setelah lelah mendaki punggung
gunung dengan kemiringan 45 derajat itu.
Jalur pendakian yang umum adalah melalui Desa Tanggamus. Desa ini tepat
berada di kaki gunung yang banyak menyimpan kisah-kisah mistis itu. Desa
Tanggamus masuk dalam wilayah Kecamatan Gisting. Untuk menuju ke sana kita
mesti naik ojek dari Pasar Gisting.
Kaki Gunung Tanggamus berdiri kokoh di antara tiga kecamatan, yakni
Kotaagung, Gisting, dan Ulubelu. Di punggung gunung yang berada di Kecamatan
Ulubelum tersimpan sumber energy panas bumi yang belum dikelola. Namun, secara
umum punggung gunung yang dikelilingi desa-desa dari tiga kecamatan tersebut,
sudah menjadi kebun kopi rakyat. Pohon-pohon besar sudah lama hilang lantaran
ditebang dan digantikan tanaman kopi.
Gunung ini sangat eksotis. Puncaknya yang selalu ditutupi kabut menyimpan
sesuatu yang tak dimiliki gunung lain, yakni hutan lumut. Hutan lumut menjadi
daya tarik tersendiri bagi para pendaki. Dari kalangan para pendaki ada
ungkapan “kalau belum sampai di hutan lumut berarti belum sampai ke Tanggamus”.
Ungkapan yang tidak berlebihan karena hutan lumut berada tepat di puncaknya.
Untuk mendaki ke puncak Tanggamus tidak bisa sembarang waktu. Tengah hari
adalah waktu yang paling tepat untuk naik ke puncak. Bila terlalu pagi atau
terlalu sore puncak Tanggamus ditutupi kabut tebal yang bisa membahayakan.
Di kawasan puncak Tanggamus masih bisa kita temui tanaman khas hutan hujan
tropis, seperti meranti, kruing, balau, rotan, dan pakis hutan tumbuh rapat.
Suara monyet dan siamang yang bersahut-sahutan masih bisa kita dengar.
Hanya sedikit kawasan itulah yang tersisa untuk flora dan fauna berkembang-biak
di Gunung Tanggamus, selebihnya mulai dari kaki hingga seluruh lingkaran
punggung gunung sudah dijamah tangan manusia yang mengubahnya menjadi kebun
sayur dan kebun kopi
Sumber: Kompasiana



.jpg)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar